Sunday, 18 August 2013

Menuju Semesta, kita berdua

diantara kau yang lelap di atas sana
aku lebih pagi dari ayam dan matahari
mencoba mengumpulkan kata-kata cinta
dari sisa-sisa rintikan hujan dan suara yang mengambil tidurku
merangkainya satu-satu hingga kudapat kata
"aku sayang padamu"
sementara tebing masih berteman dengan kabut
yang sedikit demi sedikit mulailah turun
membawa kata-kataku, lalu menjelma menjadi wajahku
akan kubisikkan di dalam tidur dan mimpimu
pelan-pelan kuhembuskan di samping telingamu
semoga saja Tuhan setuju denganku
dan tak akan cemburu jika kuputuskan aku akan bersamamu
matahari mulai membuka mata
membangunkan seisi semesta
padanya aku akan membawa cinta kita berdua
selam-selamanya

spikul, agustus 2013

Skenario yang gagal. Harusnya kubacakan puisi ini untukmu, setelah aku menjelaskan semua tentang hubungan ini. Biar romantis di pantai prigi. Tapi aku tidak mau merusak kesenanganmu, bersenang-senanglah dulu dengan senja dan ombak-ombak itu. Bukankah mereka adalah teman yang setia? iya, biarkan mereka menikmati kesenangannya. Lain hari aku akan menemuimu lagi, memastikan bahwa kau adalah milikku *Cinta Melulu* huuuu
korban televisi yang mendayu-dayu

No comments:

Post a Comment