Thursday, 29 August 2013

Di Ranu Kumbolo

akhirnya waktumu datang menjemput waktuku
hari yang tak terencana akankah menjadi hari yang biasa saja?
sementara namamu yang ku bawa terasa lebih berat dari sebelumnya
lebih berat dari nama nama bapak dan ibuku
matahari sudah memulai pelariannya
sayup sayup ranu kumbolo tertiup angin di sore hari
adalah nyanyian alam yang paling lirih saat itu
bersama tarian rumput rumput di padang savana
sungguh semesta telah menghiburku senja itu
dan malam akan terasa lebih lama dari malam yang biasanya
malam, jangan kau panggil terang jika aku tak mampu mengalahkan dinginmu
biarkan aku membeku diantara tenda dan carier yang kosong ini
dalam sendiri yang sepi berdiri, berjalan tanpa kekasih
hingga aku tahu, bahwa aku telah menaklukkan malam ini 
ranu kumbolo, ajarkan padaku bagaimana tabah itu
seperti kau yang selalu tersenyum walau kabut menyelimuti wajahmu
telah kau jadikan kabut menjadi temanmu
pelan pelan turun, sesekali menjadi hujan, sesekali menjadi salju
berbahagialah ranu kumbolo, berbahagialah diriku

agustus 2013


No comments:

Post a Comment