Tuesday 8 October 2013

Funtai haha, Siung

Aku, Rosi, Ani. Yaa hanya tinggal tersisa tiga orang ini di Jogja, yang lain pulang Ngawi, sibuk kampus, alasan tugas, acara seminar, dan mungkin lupa kalau mereka juga butuh bersenang-senang. Bertiga memutuskan berangkat walaupun rasanya ganjil karena kurang satu orang lagi menjadi genap.

Sabtu, 5 Oktober 2013 berangkat dari Yogja jam 13.30. Belanja, perjalanan, ban bocor, tambal, perut lapar, mata lelah, tangan nyetang, hingga sampai di tempat tujuan jam 04.15 WIB. Siung. Pantai terfavoritku di Gunung Kidul, suka pantai ini karena nyaman, indah, ramah, tebing, karang, dan kenangan yang tak perlu dituliskan di sini. Perjalanan yang lelah disambut oleh biru-biru laut di antara tebing-tebing karang, seketika lelah kutinggalkan di pinggir jalan, hilang dicuri oleh waktu yang bahagia itu. Sedikit kecewa melihat pantai saat itu sangat ramai, ada sekawanan mahasiswa ilmu ekonomi UPN yang ber-makrab diantara pasir dan ombak pantai. Yahh harus bagaimana lagi, sudah tidak ada pilihan lain sementara sabtu sudah menuju waktu sore. Sampai di Siung langsung menuju warung makan, tempat langganan setiap aku ke pantai ini. Warung makan sederhana, murah, pemilik warung yang ramah. Kami makan ikan tuna haha. Setelah perut bahagia, menuju pasir pantai, mendirikan tenda. Tenda baru loh ini, beli jumat malam "consina magnum 4" langsung berdiri di bibir pantai, rumah baru. Selanjutnya Nyenjaa..Nikmati bahagianya waktu yang menyemburat jingga-jingga dengan awan-awan yang sedikit melancholia.


































aku duduk di atas pasir
di tepian pantai
mendengarkan merdu suara alam
ombak di senja itu
nyanyian alam yang paling merdu
teman setia yang rindu
karena waktu jarang bertemu

Malam datang, menyerap matahari lenyap di balik lautan, mengusir awan-awan, mengundang bintang-bintang, tapi sayang saat itu bukan hari untuk bulan, ia mati. Kembali di pasir, menghitung benda langit yang berjatuhan. Terbang seperti burung, melompat seperti ikan, duduk tenang dan memohon doa harapan. (dari winnie the pooh). Semakin malam, kami kembali ke warung makan membeli ikan segar kiloan. Bakar ikan...

aku, dan rosi. bahagia sekali ini :)
















ani, rosi



























Sudah makan dua kali hingga perut terlalu kenyang. Berbaring melihat bintang-bintang pasir bertebaran di langit menciptakan suasana malam minggu yang tenang, dengan nyanyian-nyanyian terbaik dari ombak. Menghitung lagi benda-benda yang berjatuhan. Ku suruh rosi dan ani membuat kopi dan susu, sementara aku mencari kayu bakar untuk api-api. Sruput kopi di pantai sepertinya nikmat, tapi aku sudah meninggalkan kopi. Walau tahu aku merugi, tapi sadar sebenarnya kopi itu membunuh perlahan. Entah lambung atau organ lain telah rusak oleh si pahit ini hingga ludahku merah kental dan sepertinya itu namanya darah. *ahh lupakan* Masih ada susu. duhdek susu. Api unggun menyala dengan gelas susu di sampingnya, kami bertiga duduk merapat. Bercerita tentang masa SMA yang menyenangkan hingga kuliahan yang membosankan, tertawa bersama api yang gemulai menari-nari tertiup angin. Berbaring lagi menghitung benda-benda jatuh lagi yang sangat jarang bisa dilihat dari kota-kota yang telah menjalar liar. Ahh orang-orang mabuk datang merusak suasana pasir kami, bubar-bubar, masuk tenda, lanjutkan cerita di dalam. Nyaman sekali bisa satu tenda dengan mantan :D serasa berada dalam satu rumah, tak perlu bahas masa lalu, pikirkan masa depan. Lagi bercerita, sesederhana berdialog di pagi hari. Tentang masa-masa SMA memang tak pernah ada habisnya. Tentang AW, MOMO, Nias yang paling dirindu. Tentang suasana di dalam kelas,ulangan, makan bontot, kantin, angkringan, ujian nasional dan sepertinya aku harus membuatkan tulisan untuk mereka. Tentang COROFAMZ.

dini hari
puas bercerita
lelah tertawa bersama
mata yang mengantuk
aku tidur dengan mulut yang tertawa

Minggu. Selamat pagi teman-teman, selamat pagi pasir putih, selamat pagi ombak surut, selamat pagi tebing karang, selamat pagi matahari. Sunrise wooee, tapi sepertinya tidur lebih asyik dari matahari terbit dengan mendung yang muram. Suasana pagi yang sangat tenang dengan air laut sedang surut jauh, menyisakan dasaran karang dengan berbagai makhluk laut. SpongeBob, Patrick, Squidward, Crab, Sandy, Goo Lagoon, oh lupa, ini bukan di Bikini Bottom. Matahari telah tinggi, lebih tinggi dari tebing yang berdiri di sebelah timur, memberi pertanda bahwa minggu sudah meninggalkan pagi. Masak mie, sarapan pagi.

































selamat makan, sarapan :)


Selesai makan, bersih-bersih, rubuhkan tenda, packing, persiapan pulang. Foto-foto

keren yoo iki t-shirt ku haha :D


berangkat, pindah pantai
















Pok Tunggal














Ani






























kita sedang berdua, memandang lautan biru yang luas
siapkah kita?
kamar haha, 8 okt 2013.
*untuk mantan* : mulai nabung yaa, lain kali kita beli rumah yang luas. lebih luas dari tenda kecil ini, biar anak-anak bisa bermain di halaman :)

No comments:

Post a Comment