Thursday 20 February 2014

Empat Satu dan Secangkir Kopi (Malang)

Malam kedua di kota Malang. Rasa-rasanya ada yang kurang jika tidak dirayakan dengan secangkir kopi. Malam itu kami berada di sebuah lokasi pusat tongkrongan anak-anak muda, walau kurang tahu dengan nama lokasi tersebut yang jelas terletak di dekat daerah Ijen. Terdapat banyak sekali warung kopi dan juga warung makan. "Kopiku berwarna-warni." Masih dengan bahasan cerita seharian dalam perjalan bromo dan pegunungan tengger. Tentang pisang goreng dan eek kuda. Menjadi tawa yang tak ada habisnya. Di warung tempat kami ngopi menyediakan kartu remi. Kebetulan sekali karena pada waktu itu kami sedang booming dengan permainan empat satu. Saat itu yang bermain ada aku, aw, momo, dan rosi. Dartini hanya menyimak di samping kami berempat. Dia tak mengerti permainan kartu remi, dartini suka sholat dan mengaji, bukan seperti kelakuan kami. Tyas sedang galau mungkin; dia hanya asyik dengan gadgetnya. Walaupun wajahnya tak terlihat asyik. Menurutku, permainan kartu empat satu ini bukan hanya sekedar permaianan biasa. Terkandung filosofi kehidupan di dalamnya, bisa juga kisah percintaan. Dalam usaha mencari pacar misalnya. Saat bermain kartu, aku suka menyanyikan lagu dari Frau yang berjudul Empat Satu dari album terbarunya Happy Coda (2013). Ini dia lirik lagunya, kita nyanyi-nyanyi dulu biar tidak jenuh dengan tulisan. *Prekk

Perhatikan tuan sebelum semua kartu di tukarkan
Kesempatan hanya sekali dan sekali itu tak mudah
Tebaklah oh tebak manakah ratumu mana yang kau kejar
Ambil dan buang terdengar mudah tapi susah, cari aman atau kau pilih untuk menantang
Lawan-lawanmu telah memulai menabung kartu yang diimpikan, bagaimana denganmu tuan apa hanya mendapat sisa?
Tebaklah oh tebak mungkinkah kartukulah yang kauinginkan?


*nb: bagian ini boleh di skip. 
Bukankah itu sebuah lagu yang mempunyai arti filosofis? Sebelum membuang dan menukar kartu terlebih dahulu kita harus menentukan kartu mana yang akan menjadi jago dalam permainan. Di dalam kehidupan kita sering dijumpai dengan berbagai pilihan jalan untuk menuju kesuksesan masa depan. Kita harus mampu memilih salah satu jalan dengan pertimbangan peluang mencapai tujuan lebih besar daripada yang lainnya. Kesempatan hanya datang sekali, dan sekali itu memang tak mudah. Kita harus memantapkan diri dan yakin dalam menjalani. Ambil dan buang kartu yang bernilai lebih kecil, pertimbangkan kemungkinan untuk menjadi empat satu atau hasil akhir yang bisa didapat. Lawan-lawanmu telah memulai menabung kartu yang diimpikan, bagaimana denganmu tuan apa hanya mendapat sisa?. Dalam hal kehidupan, inilah potongan lirik lagu yang terdengar agak menggelikan di telinga. Ketika teman-temanmu telah memulai merancang masa depan yang mereka impikan, bagaimana denganmu yang saat ini belum mengerti dan masih bermain-main dengan perjalalan kehidupan? *Yo mung tak guyu to. Aku memang masih banyak bermain dalam kegiatan monoton dan sangat membosankan ini. Kuliah. Jika tujuannya untuk menuntut ilmu, itu akan menjadi suatu kegiatan yang membosankan. Kuliah itu bukan tempat untuk belajar, tapi bersenang-senang. Cari pengalaman tentang kehidupan, bukan pengetahuan. Aku melakukannya dengan bersenang-senang. Masa depanku memang masih remang-remang. Aku hanya ingin menikmati umur muda ini.
Berbeda dengan urusan percintaan. "Whaiki, we jomblo? biasane luweh paham karo permainan empat satu iki." Pilih salah satu kartu yang berpeluang. Satu target gebetan yang dirasa bisa untuk digandeng haha. Jika sudah yakin, mainkanlah kartumu. Jika dirasa tidak berpeluang atau banyak saingan, "Pindah haluan!" Ambil dan buang, cari kartu lain yang masih berpeluang. Dalam hal ini aku merasa tertampar oleh potongan lirik yang sama. Tapi kali ini dia sukses menampar muka. Lawan-lawanmu telah memulai menabung kartu yang diimpikan, bagaimana denganmu tuan apa hanya mendapat sisa?. "Piye ngeneki mblo? Sesama jomblo mesti iso ngrasakne to?" "Cuma oleh sisa mblo, piye?" "Jiahh hina!" Aku kudu piye tuips, aku kudu piye tuips, aku kudu piye tuips.. *Nyanyi lagune jonoterbakar. Dalam permaian, jika kamu memegang kartu as atau joker yang telah disepakati. Jangan sombong! Membawa kartu as bukan berarti bisa memenangkan permainan. "Jomblo yo mung iso muni ngono kuwi." Jika kamu sudah mendapat lampu hijau dari sang gebetan, ya jangan sombong dulu. "Di php modyarr we!" haha. Jadi permainan ini juga mengajarkan kepada kita untuk tidak sombong. hehe Dalam permaianan telah disepakati siapa yang kalah mendapat hukuman ndodok. Aku dadi sok bijak ngene je, pengalaman cinta wae ra nduwe. opo meneh urip -_-
Seperti itulah gambaran saya tentang permainan kartu empat satu. Gak begitu penting sih, boleh di skip untuk segmen ini.

Kami masih asyik dengan kartu remi. Saat itu lampu di warung sedang mati. Tambah suasana malam dengan sebatang lilin di atas meja. Kami sangat menikmati. Tak mengharapkan listrik bisa hidup kembali. Kartu terus berputar, ambil dan buang. Terus berputar di atas meja, di remang cahaya lilin yang menimbulkan bayang. "Di malam hari mencari bayang-bayang." Seorang laki-laki setengah baya datang mengantarkan siomay yang telah kitta pesan sebelumnya. Enak sekali rasanya, karena memang dalam keadaan perut yang lapar. Senang sekali bisa makan bareng teman-teman ini, untuk kesekian kalinya dan rasa senang itu tak pernah habis. Seperti sumber mata air yang tak mengenal musim dan kering. Sumber kegembiraan.
Malam di malang saat itu menyenangkan, walau kota itu tak seramai jogja. Dalam hal panggung kesenian dan budaya tentunya, mungkin mereka lebih suka menendang bola. Menjadi suporter bola. Ognis Nade. Mereka juga suka membalik-balik kata, begitu juga dengan kepala. 
Malam puas bermain kartu dan kenyang melahap makan. Tak terasa ia sudah berujung. Mengusir kami untuk pulang, kamipun bergegas. Saat keluar dari lokasi tongkrongan langit mengguyurkan hujan. Membuat gas sepeda motor terpaksa berputar 180 derajat haha. Sampai di rumah kontrakan kami belum berniat untuk memejamkan mata, kecuali temanku yang satu. Dartini. Ini adalah nama yang suka tidur, jika lelah dia cepat sekali tidur bahkan dalam posisi dudukpun bisa terlelap juga. Ada yang seru. Dartini itu kalau tidur ngowoh. "Eh coban rondo ne pindah" Kata momo. "Ati-ati nek kebanjiran" Sahut rosi. Kami tertawa lagi. Saat itu kami sedang membasas agenda untuk esok pagi hari. Kami memutuskan untuk mengunjungi wahana wisata Jatim Park 1. Dengan saku yang sudah kempes. Namun dartini dan hasto tidak bisa ikut dengan kami karena ada urusan yang tak bisa ditinggalkan di Ngawi. Mereka berdua sepakat akan pulang bersama esok pagi. Setelah mencapai mufakat yang telah disetujui bersama, kami memutuskan untuk tidur. Istirahat. "Susi lelah bermain seharia, terlalu lelah, maka tidurlah." *Melbi. Kami tertidur di dalam tawa.

kamar kost, 14 februari 2014

1 comment:

  1. musti coba tuh apalagi bagi pencinta kopi, kalau aku sih pencinta kopi dan biasanya aku manfaatin kopi buat kecantikan :)

    ReplyDelete