Sunday, 29 December 2013

Jalan Pulang

Pagi sekali bapak-bapak
sudah berangkat bergotong royong 
membersihkan jalan di kuburan. 
Ada yang membawa cangkul, bogem, sabit, sabit? 
ada juga yang tidak membawa apa-apa. 
Mereka meratakan jalan 
yang baru saja mendapat material urug, 
merapikan jalan mereka sendiri 
besok-besok kalau pulang ke rumah jalannya sudah nyaman.
Enak bagi pemikul keranda dan para pengantar janazahnya.
Yang paling ngeri: "Hari ini yang tidak hadir,
besok tidak boleh lewat jalan ini."

Di sebelah selatan, gunung lawu terlihat ngantuk
dengan langitnya yang cerah
tidak berawan tidak juga kepanasan.
Aku melihat rombonganmu menuruni puncak
setelah semalam mengigil di hargo dalem
setelah sarapan nasi pecel Mbok YEM.
Kau tampak lelah membawa tas yang berat
berisi nama mama dan papamu,
lihatlah mereka tersenyum padamu.
Kini kau tersesat. Selamat!,
terus saja melangkah, karena tersesat
adalah satu-satunya jalan pulang.
Di kuburan...
warga desa mengucapkan "Selamat Datang"

Ngawi, Desember 2013

No comments:

Post a Comment