Merapi, gunung ketiga setelah Lawu dan Semeru. Akhirnya ada kesempatan untuk mampir ke puncak merapi, 7 orang dari kelas PJKR-A 2012 dan 1 orang dari UNNES.
Jumat, 20 September 2013. Berangkat dari Jogja sekitas jam 3 sore dengan menggunakan sepeda motor. Jogja-Selo ditempuh dengan waktu 3 jam waktu santai, sampai di desa Selo sekitar pukul 6 sore. Masuk bacecamp lalu Nyenja-nyenja dulu di desa Selo.(1560 mdpl). Desa Selo terletak diantara belahan Merapi dan Merbabu mempunyai pemandangan yang "eksotis" di sore hari, matahari berada di antara pelana merapi dan merbabu. Kembali ke basecamp, registrasi, makan, istirahat, tidur.
Jam 11 malam, bangun, packing-packing barang, start ke puncak. Dari basecamp menuju joglo, perjalanan sekitar 10 menit, jalan masih berupa aspal. Di joglo ini terdapat papan yang bertulisakan NEW SELO, mangkring di atas warung-warung layaknya Hollywood di Amerika sana.
Selanjutnya menuju Pos I, jalur berupa tanah dan jika di musim kemarau akan sangat berdebu, sepanjang perjalanan masih di area ladang penduduk. Jalur selanjutnya dari Pos I ke Pos II berupa bebatuan besar dan masih sedikit berdebu, ditempuh dalam 1,5-2 jam. Aku lagi bejo mungkin, langit sedang terang bulan, tak ada kabut, hanya sedikit angin yang wajar. Selanjutnya Pasar Bubrah 1 jam. Kenapa bernama pasar bubrah? dulu ada pasar, tapi sekarang sudah bubrah terkena erupsi. *mungkin haha. Atau karena hanya ada lembah, angin, batu-batu besar yang berserakan, dan sudah tidak ada vegetasi, bubrah. Dari sini sudah terlihat puncak merapi, jalur kiri ke kawah woro dan yang depan menuju puncak. Jalur berupa pasir dan batu yang setiap saat siap longsor. Dari pasar bubrah ke puncak membutuhkan waktu 1 jam.
Sabtu, 21. Sampai di puncak pukul 5 pagi, kali ini aku lebih pagi dari matahari. Sementara aku dan bulan masih bersama berjalan tunduk menyambut senyuman matahari (peneduh). Sungguh pemandangan alam yang sangat indah, aku merasa berada di pucuk semesta. Melihat Lawu, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Dieng, Slamet. Yaa Tuhan, bagaimana engkau mampu menciptakan semua ini? yang tak akan pernah dijangkau oleh akal manusia.
Udara tipis dan asap belerang dari kawah membuat pernafasan semakin sesak, batuk-batuk. Tak lama kemudian matahari muncul di samping lawu, bahagialah kau lawu. Foto-foto haha (2930 mdpl)
Jumat, 20 September 2013. Berangkat dari Jogja sekitas jam 3 sore dengan menggunakan sepeda motor. Jogja-Selo ditempuh dengan waktu 3 jam waktu santai, sampai di desa Selo sekitar pukul 6 sore. Masuk bacecamp lalu Nyenja-nyenja dulu di desa Selo.(1560 mdpl). Desa Selo terletak diantara belahan Merapi dan Merbabu mempunyai pemandangan yang "eksotis" di sore hari, matahari berada di antara pelana merapi dan merbabu. Kembali ke basecamp, registrasi, makan, istirahat, tidur.
Jam 11 malam, bangun, packing-packing barang, start ke puncak. Dari basecamp menuju joglo, perjalanan sekitar 10 menit, jalan masih berupa aspal. Di joglo ini terdapat papan yang bertulisakan NEW SELO, mangkring di atas warung-warung layaknya Hollywood di Amerika sana.
Selanjutnya menuju Pos I, jalur berupa tanah dan jika di musim kemarau akan sangat berdebu, sepanjang perjalanan masih di area ladang penduduk. Jalur selanjutnya dari Pos I ke Pos II berupa bebatuan besar dan masih sedikit berdebu, ditempuh dalam 1,5-2 jam. Aku lagi bejo mungkin, langit sedang terang bulan, tak ada kabut, hanya sedikit angin yang wajar. Selanjutnya Pasar Bubrah 1 jam. Kenapa bernama pasar bubrah? dulu ada pasar, tapi sekarang sudah bubrah terkena erupsi. *mungkin haha. Atau karena hanya ada lembah, angin, batu-batu besar yang berserakan, dan sudah tidak ada vegetasi, bubrah. Dari sini sudah terlihat puncak merapi, jalur kiri ke kawah woro dan yang depan menuju puncak. Jalur berupa pasir dan batu yang setiap saat siap longsor. Dari pasar bubrah ke puncak membutuhkan waktu 1 jam.
Sabtu, 21. Sampai di puncak pukul 5 pagi, kali ini aku lebih pagi dari matahari. Sementara aku dan bulan masih bersama berjalan tunduk menyambut senyuman matahari (peneduh). Sungguh pemandangan alam yang sangat indah, aku merasa berada di pucuk semesta. Melihat Lawu, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Dieng, Slamet. Yaa Tuhan, bagaimana engkau mampu menciptakan semua ini? yang tak akan pernah dijangkau oleh akal manusia.
Udara tipis dan asap belerang dari kawah membuat pernafasan semakin sesak, batuk-batuk. Tak lama kemudian matahari muncul di samping lawu, bahagialah kau lawu. Foto-foto haha (2930 mdpl)
pagi adalah senja yang masih dini
serasa di atas samudra
KhaMeHaMeHwahaha...
wajah2 manusia PJKR-A 2012
berdiri di puncak garuda
negeri awan di merapi
menari di puncak garuda :)
salam untuk merbabu
PJKR-A 2012
peluk merbabu
Turun Horraayyy.. inilah yang paling aku suka setelah ke puncak. Turun. Seperti jalur pasir lainnya, perjalanan turun akan terasa sangat menyenangkan, Ski pasir lagii haha. Sampai di Pos II masak-masak dan makan.
menu : mie goreng rendang.
yek gilani cuk. gak sido mangan to akhire. duhdek
Setelah membohogi perut yang lapar, lanjutkan perjalanan. Rehat, tidur-tidur sejenak di tengah perjalanan. Sampai di basecamp sekitar 11 siang.
Joglo NEW SELO
Turun pulang jam 1, cari masjid, mandi, sholat, tidur lagiii.. Melanjutkan perjalanan sekitar setengah 3, mampir Magelang cari makan yang sehat, mie Ayam -__-. Hingga sampai ke Jogja jam 5 sore..Nyenja lagi? oh tidur..
Malam minggu ngangkring bareng rosi, ninik, ani. Kopi JOSS
Minggu, 22. FunTai man..Depok Haha
go, go, go to wonderland
we have all day, day and night, night and day
what a wonderful time I have
(sunday memory lane - wsatcc)
Selamat Ulang Tahun IWED :)
No comments:
Post a Comment