Wednesday 11 September 2013

Nyoto Ing Semeru

Viaaa Valleent..Masih bersama SERA, untuk panjenengan semuanya...

Inilah akhirnya harus kuakhiri
Sebelum cintamu semakin dalam
Maafkan diriku memilih setia
Walaupun kutahu cintamu lebih besar darinya

(intro)

"Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya lebih dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung". Gie

"Kami bukan korban 5 cm, niat kami mendaki dari hati. Mencari tahu siapa diri sejati kami".

24 malam. Mulai prepare, packing-packing. Malam yang sangat sibuk, disibukkan oleh baju, mie instan dan roti. Kalau tak ada mereka mungkin aku mati di gunung, dan malam itu menjadi malam terakhirku tidur di kasur yang tak mungkin didapatkan di hutan dan gunung. Pagi-pagi sebelum tukang lalapan buka, kami sudah harus meninggalkan Malang menuju Ranu Pani, pos pemberangkatan pendakian Semeru.

packing

inilah wajah2 penakluk malam

25 pagi. Tiba di Ranu Pani, parkir motor, sarapan di warung. Setelah perut berbahagia, kami berangkat menuju pos pemberangkatan. Regristasi, melengkapi persyaratan, tanda tangan mati, berdoa, start menuju Ranu Kumbolo. Jarak 10,5 yang ditempuh dengan 5-6 jam waktu orang normal. Lha kita normal kan? Start dari pos pukul 10 pagi berharap sampai di Ranu Kumbolo sebelum petang.

selamat datang

Sampai di ranu kumbolo sekitar 15.30. Foto-foto, dirikan tenda, masak dan makan, api-api, tidur. Ranu Kumbolo seperti surganya semeru saat itu. Danau yang diselimuti kabut putih bagai kolam susu yang terbentang luas di antara bukit dan kabut-kabut itu. Siang hari di ranu kumbolo sangat panas dan malam terasa sangat dingin. Suhu di malam hari mencapai -20 derajat C. Semua membeku, kami membeku di dalam "pelarian" itu

Ranu Kumbolo....

nenda

puguh, orang yang paling ganteng di rombongan *ngakunya

pucuk2 tenda membeku, jadi es

saayaaa haha

ketemu mbak arnidha

sayaa

sayup sayup ranu kumbolo tertiup angin di sore hari
adalah nyanyian alam yang paling lirih saat itu
bersama tarian rumput rumput di padang savana
sungguh semesta telah menghiburku senja itu

26. Dari Ranu Kumbolo jam 10 pagi, target selanjutnya adalah Kali Mati. Jarak ranu kumbolo-kali mati 10,2 Km. Yang berdiri di belakang ranu kumbolo adalah tanjakan cinta, yang menjadi ramai di perbincangkan setelah film 5 cm. Tak berlaku untuk jomblo, hts juga mungkin. Setelah tanjakan sampailah di Oro-oro Ombo yang pengartiannya oro-oro yang sangat luas/ombo. Hanya ada padang rumput yang kering. Angin, rumput bergoyang :D

babon dan budi

Jalan setapak terus aku tapaki hingga tapak kaki berhenti di tapak dimana kaki kaki kecil tak mampu lagi menapak. Berhenti sejenak, meneguk air, menikmati perjalan yang indah ini, ingat umur tuamu, umur sialmu. Syukurkan dirimu kepada Tuhan.

hai mahameru..

semangat iki :D

Lanjutkan perjalanan. Setelah lelah berjalan di php oleh tanjakan, turunan, tikungan yang menikung-nikung, lelah kami disambut oleh bunga-bunga mungil yang bermekaran di lembah-lembah sebelum Kali Mati. Foto-foto dulu, kalau alay-nya di gunung itu gak masalah





  

Kubawa namamu satu-satu, agar kita bisa menari di lembah yang gemulai ini. Bersama langit jingga yang diciptakan oleh sinar senja. Mari Nyenja bersama

edelweis, bunga kasih

aku selalu ingin mencintaimu

bercengkrama belaian lembut bunga bunga kecil yang bermekaran

meresapi angin yang menyelimuti dingin di lembah manismu



Selamat menikmati senja di Kali Mati. Kami tiba pukul 13.30, dirikan tenda, ambil air di Sumber Mani, masak dan makan, api-api dan berbagi cerita, tidur. Angin sangat kencang saat itu, kami bangun jam 10.30. Prepare dan berangkat menuju Mahameru jam 11.30. Siap menuju mati! Perut yang lapar diantara jalur yang menanjak, berdebu dan udara yang semakin menipis membuat perjalanan terasa berat. Istirahat sejenak di Arcopodo, cari-cari oksigen sambil ngemil roti untuk membohongi perut yang lapar saat itu. Dari Arcopodo menuju Mahameru sudah tidak ada kehidupan lagi, batas vegetasi. Jalur Mahameru hanya ada pasir dan debu, selain batu-batu besar yang kapan saja siap jatuh bila ada yang menginjaknya. Awas batu! teriak orang-orang di atasku hahaha. Sungguh perjuangan yang sangat berat untuk ke Mahameru, mati-matian mencapai puncak tertinggi di jawa ini.

27 pagi. Kami sampai di puncak jam 05.45, sunrise datang di puncak lebih dulu dari kami, lebih pagi. Sudah tak ada daya, tenaga, seakan mata ingin menangis saat melihat bendera merah putih berkibar di atas awan. "MAHAMERU" hai Gie, apa kabar..sini peluk denganku. *Peluk Soe Hok Gie*







aku cinta Indonesiaa...

 melompat, tebang, melayang di atas awan

rangkul dan peluk sahabat pagi


Dari MAHAMERU untuk MAYAPADA


Selamat ulang tahun MAYAPADA :)


Setelah puas foto-foto aku putuskan untuk turun lebih dulu. Tak ingin mati kedinginan di puncak. Ada yang menghiburku saat turun dari Mahameru, jalur yang sangat berat itu ternyata sangat menyenangkan saat turun. Kaki berlari seperti di atas es,bermain ski salju, tinggal seret dan mengantarkanku turun ke Arcopodo. Perjalanan dari puncak ke Kali Mati hanya ku tempuh dalam 1 jam. Sampai di tenda, ganti baju, gelar matras, cari roti, rehat sekejap dan menunggu rombongan yang turun. Setelah rombongan lengkap barulah aku tidur, berbaring diatas matras mengumpulkan energi untuk pulang ke Ranu Pani. Bangun, masak dan makan, packing, PULANGG.... Dari Kali Mati jam 12.00 sampai Ranu Pani jam 19.00


setitik nila diantara savana

Di Ranu Pani kami disambut oleh "Gimbal Alas" yang sukses mengadakan event Bacward Hikking dan berhasil memecahkan record mendaki dengan berjalan mundur. Jazz jazzsan di atas api unggun. *Jogetan*



Sampai di malang sekitar 21.00, cari makan dan tidur. Setelah lelah jalan-jalan di semeru. 

28. Pulang ke Ngawi... :) Alhamdulillah lancar dan selamat sampai rumah :)

"Aku ingin mengalahkan diriku sendiri, membunuh segala nafsu yang menguasai Aku ini. Dan di gununglah aku dapat membunuhnya,mengalahkan diriku sendiri. karna nafsu tak bisa bicara di sana. Hingga ku kenali sebenarnya Aku yang sejati. Menjadi diriku sendiri adalah hal terbaik yang ingin aku lakukan. Karena itulah aku naik gunung".  bondan py

3 comments: