Friday, 25 April 2014

Sedikit dari kuliah Dr Achara Soachalerm, Thailand

Jumat 25 April 2014, saya mengikuti kuliah umum di fakultas. Sebuah program lanjutan dari Internasional Seminar of Sport and Achievement (ISSCA) bertajuk Issues of Sport Science & Sport Technology Development digelar pada 23-24/4 bertempat di UNY Hotel Yogyakarta. Dr. Achara Soachalerm, seorang pakar pendidikan jasmani  dari Kasetsart University, Thailand. Adalah salah satu narasumber dalam seminar tersebut. Beliau adalah pemateri dalam kuliah umum yang bertema modifikasi permainan tradisional, siang tadi. Salah satu bentuk pendidikan karakter yang diterapkan di Thailand.
Ada banyak pelajaran yang dapat saya ambil dari kuliah ini. Rasa-rasanya prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi ini adalah pilihan yang tepat. Pshycal education itu sangat komplek. Tidak hanya mengajarkan tentang pendidikan jasmanai, namu juga mengenani pendidikan karakter, psikologi dan tahap perkembangan anak, hingga pendidikan etika dan moral. Suatu modal untuk menjadi seorang guru dan juga orang tua yang baik. Menurut saya, proses ini lebih mengarah kepada kehidupan. Ilmu kehidupan.
Dalam kuliah tersebut, Dr Achara menunjukkan bagaimana pembelajaran pendidikan jasmani yang baik dan benar. Jauh dari apa yang telah kita dapatkan di sekolah selama ini. Pendidikan jasmani bukan hanya soal olah tubuh, namun juga mencangkup pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang telah kita kenal dalam dunia pendidikan dengan tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Namun pelaksanaan pembelajaran di sekolah masih jauh dari pencapaian tiga ranah tersebut. Kenyataan di lapangan hanya menitik beratkan pada aspek psikomotor saja.
Untuk mengawali pembelajaran, Dr Achara memulai dengan pemanasan/ warm up agar kondisi tubuh dan otak siap untuk menerima ilmu atau siap melakukan aktivitas yang berat. Banyak cara untuk mempersiapkan tubuh dalam warm up, salah satunya adalah dengan memijit-mijit seluruh anggota badan seperti yang dilakukan dalam kuliah tersebut. Cara warm up adalah dari slowly ke fast, terus meningkat fast, fast, fast.. Tujuannya adalah perenggangan saraf dan otot agar siap menerima rangsangan dengan baik.
Ada beberapa tahapan di dalam suatu pembelajaran penjas. Tak jauh berbeda dengan pembelajaran pendekatan taktik oleh pak Sony. Dalam satu pembelajaran pasti akan ada pendahuluan, inti dan penutup. Kita mengenal empat langkah dalam pembelajaran pendekatan taktik. Game, question, practice, dan diakhiri dengan game. Dalam penjas, pembelajaran akan lebih banyak dengan melakukan permainan yang tujuannya adalah membuat siswa menjadi senang. Seperti itulah, tugas seorang guru adalah membuat siswa senang. Dengan senang, harapannya siswa akan lebih aktif dan kreatif dan tidak mengalami stress dalam suatu proses pembelajaran yang berat.
Game. Adalah permainan untuk mengawali pembelajaran. Menekankan pada masalah taktik(tantangan) sebelum mengidentifikasi dan berlatih ketrampilan. Tentunya permainan harus disesuaikan dengan masalah inti dari pembelajaran. Selanjutnya, siswa akan dihadapkan pada satu masalah taktik dan mereka harus memecahkannya secara bersama atau kelompok. Pada tahapan ini, aspek pengetahuan siswa akan terlihat darii bagaimana mereka memahami dan memecahkan sebuah masalah sehingga mereka mampu mempraktikan dengan benar(practice). Dan yang terakhir adalah game. Siswa akan dihadapkan pada situasi permainan yang menekankan pada masalah taktik yang diberikan di awal pembelajaran. Di sini, aspek afektif dan psikomotor akan mendominasi. Dalam situasi permainan, semua sikap akan terlihat. Bagaimana seorang siswa itu dapat bermain sportif, bertanggung jawab, percaya diri, dan sikap baik lannya.
Guru juga harus selalu memberikan apresisasi kepada siswa. Sebuah apresiasi tidak harus dengan sesuatu yang mahal atau berharga, yang paling sederhana adalah dengan ucapan atau nilai atau mungkin sebuah hadiah sederhana bisa berupa permen, uang jajan, alat tulis dan sebagainya. Sehingga siswa itu merasa sedang berlomba dalam belajar dan mencari ilmu. Namun bukan berlomba untuk menjadi yang nomer satu. Itu adalah sebuah kesalahan besar dalam pendidikan kita.
Yang menjadi perhatian saya adalah ketika Dr Achara mengakhiri game dengan meditasi. Sebuah cooling down dengan penerapan teknik pernapasan. Di Thailand, teknik meditasi menjadi salah satu model pembelajaran yang diterapkan di sekolah. Setelah siswa melakukan aktivitas yang berat, mereka dibuat relax kembali dengan meditasi. Kenapa dengan meditasi? Sebuah sumber mengatakan bahwa meditasi dapat meningkatkan konsentrasi, daya kreatifitas, mencegah stres sehingga siswa siap untuk menerima ilmu yang diberikan oleh guru.
Tektnik yang tepat setelah siswa dibuat lelah dengan aktivitas yang berat, sejenak melepaskan beban yang ada di pikiran, yang terakhir siswa dibuat kosong dengan teknik meditasi ini. Jadi materi yang akan diberikan diharapkan akan dapat diterima siswa dengan maksimal. Tentunya teknik ini sangat bagus untuk anak di usia 6-12 tahun untuk perkembangan psikis mereka.
Dari materi yang diberikan, aku bisa menangkap dari dialog bahasa asing yang susah diterjemahkan oleh kosa kata yang saya miliki, dia megenalkan kebudayaan Thailand yang sangat berkarakter. Krabi Krabong. Seni bela diri dengan menggunakan siku dan lutut. Lebih jelas bisa search di google. Dalam bela diri ini, dapat diambil pelajaran yang sangat dasar dalam pembentukan karakter. Yaitu kedisiplinan.
***
Untuk kedisiplinan, Thailand memang jauh lebih baik dibanding Indonesia. Namun dalam hal nilai kesopanan, etika dan moral sampai saat ini saya belum menjumpai orang yang lebih beretika daripada orang jawa. Saya mengamati hal-hal kecil dari kuliah tersebut. Tentang caranya menyampaikan materi, saat dia berinteraksi dengan orang lain, ketika meminta bantuan. Haha, kuliah tersebut tidak diawali dengan berdoa, begitu juga saat mengakhirinya. Mungkin dia lupa. Bukankah berdoa itu sangat penting. Jangan sampai lupa bahwa kita punya Tuhan Yang Besar. Saya juga beberapa kali melihat ketika dia memberikan barang kepada orang lain, dia menggunakan tangan kirinya. Yang jelas dia bukan orang yang kidal. Saat di papan masih menulis dengan menggunakan tangan kanan. Yang mereka tahu adalah mengucapkan terimakasih. Untuk apa saja. Orang thailand sangat menghargai orang lain.

1 comment:

  1. PokerNews - KARAT Casino & Resort - JamBase
    The poker room 대구광역 출장샵 at KARAT 하남 출장마사지 is a unique and innovative addition to the JamBase. 통영 출장샵 Enjoy an incredible array of different 문경 출장마사지 poker 부산광역 출장마사지 games,

    ReplyDelete