Ilir-ilir
Lir ilir tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh temanten anyar
Bocah angon bocah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno kanggo mbasuh dodot-iro
Dodot-iro dodot-iro lumitir bedah ing pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung jembar kalangane
Mumpung padhang rembulane
Yo surako
Surak Hoooorrreee
Maknanya;
Ilir-ilir, ilir ilir
tandure wus sumilir
tak ijo royo-royo
tak sengguh temanten anyar
Bait di atas secara harafiah menggambarkan hamparan tanaman padi di sawah yang menghijau, dihiasi oleh angin yang menggoyangkan dengan lembut. Tingkat ke-muda-an itu dipersamakan pula dengan pengantin baru, Jadi ini penggambaran usia anak muda yang penuh harapan, penuh potensi, dan siap untuk berkarya.
Bocah angon, bocah angon
penekno blimbing kuwi
lunyu-lunyu penekno
kanggo mbasuh dodot-iro
Anak gembala, panjatlah (ambillah) buah belimbing itu (dari pohonnya). Panjatlah meskipun licin, karena buah itu berguna untuk membersihkan pakaianmu.
Buah belimbing yang seringkali bergigir lima itu melambangkan rukun islam, dan sari-pati buah itu berguna untuk membersihkan perilaku dan sikap mental kita. Ini harus kita upayakan betapapun licinnya pohon itu, betapapun sulitnya hambatan yang kita hadapi.
Anak gembala dapatdiartikan sebagai anak remaja yang masih polos dan masih dalam tahap awal dari perkembangan spiritualnya. Konotasi inilah yang sering muncul seketika bila orang Jawa menyebut "bocah angon". Namun pengertiannya dapat pula ditingkatkan menjadi pemimpin, baik pemimpin keluarga, tokoh masyarakat, ataupun pemimpin formal dalam berbagai tingkatan dari ketua RT sampai pemimpin negara.
Dodot-iro, dodot-iro
kumitir bedah ingpinggir
dondomono jlumatono
kanggo sebo mrngko sore
Pakaianmu berkibar tertiup angin, robek-robek di pinggirnya. Jahitlah dan rapikan agar pantas dikenakan untuk "menghadap" nanti sore.
"Sebo" adalah istilah yang dipergunakan untuk perbuatan "sowan" atau menghadap raja atau pembesar lain di lingkungan kerajaan.
Makna pakaian adalah perilaku atau sikap mental kita.
Menghadap berarti menghadap Allah.
Nanti sore melambangkan waktu senja dalam kehidupan, menjelang kematian kita.
Mumpung padhang rembulane
mumpung jembar kalangane
Manfaatkan terang cahaya yang ada, jangan tunggu sampai kegelapan tiba. Manfaatkan keluasan kesempatan yang ada, jangan menunggu sampai waktunya menjadi sempit bagi kita.
No comments:
Post a Comment